Jesus is The Way, The Truth, and The Life.

"Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera" (Roma 8:6). "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu" (Matius 6:33). "Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti" (Yesaya 48:18). Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru, mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah (Yesaya 40:31).

Tuesday, May 19, 2015
0
Renungan Rohani - mengenai Perceraian - Save Your Soul
Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel--juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!(Maleakhi 2:16).

Manusia pada awalnya laki-laki dan perempuan itu bersatu menjadi satu daging (Kejadian 2:24), karenanya manusia tidak boleh menceraikan yang telah dipersatukan Allah (Matius 19:6). Allah membenci perceraian, jadi setelah menikah hendaklah laki-laki dan perempuan itu saling setia satu sama lain. Masalah setelah pernikahan pasti ada datang silih berganti, tetapi apa pun masalah dalam hidup setelah menikah itu harus dihadapi dan dikerjakan bersama-sama tanpa harus adanya perceraian. Sebab mereka yang telah menikah telah diikat menjadi satu kesatuan, berjanji untuk bersatu selama hidup, dan berjanji setia dalam suatu ikatan kudus untuk menggenapi kehendak Allah yaitu untuk menghasilkan keturunan yang ilahi.
Maleakhi 2:15
Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.

1 Korintus 7:14
Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus.

Ya, dari kedua ayat itu menunjukkan Allah menghendaki bersatunya laki-laki dan perempuan itu dalam pernikahan yang kudus untuk menghasilkan keturunan ilahi, anak - anak yang kudus dan bukan anak - anak yang cemar.

Yesus mengajarkan juga mengenai perceraian dalam ajaran-Nya;
Matius 19:9
Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah.

Matius 5:31-32
31. Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.
32. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah. 

Markus 10:11-12
11. Lalu kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu. 
12. Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah."

Lukas 16:18
Setiap orang yang menceraikan isterinya, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah; dan barangsiapa kawin dengan perempuan yang diceraikan suaminya, ia berbuat zinah.


Keempat perikop mengenai perceraian yang tertulis dalam Injil Matius, Markus dan Lukas itu mari kita perhatikan, perceraian hanya boleh dilakukan apabila si perempuan itu berzinah, namun setelah bercerai si laki-laki tidak dapat kawin kembali, dan begitu juga dengan si perempuan tidak dapat kawin kembali. Karena apa?

Pertama, dalam Injil Matius 5:32, Lukas 16:18 tertulis siapa yang telah bercerai dan kawin dengan perempuan yang diceraikan (janda) maka ia juga berbuat zinah.

Kedua, dalam Injil Markus 10:11-12, Lukas 16:18 tertulis siapa yang bercerai dan kawin dengan perempuan lain artinya perempuan yang bukan janda seperti yang pertama tadi, ini bisa saja perempuan yang masih gadis maka ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya selama ia hidup, begitu pun sebaliknya.

Ketiga, bagi si perempuan yang sudah diceraikan suaminya, seumur hidupnya ia tidak dapat kawin kembali, karena jika ia kawin maka ia melakukan zinah bersama suami yang dinikahinya itu (Matius 5:32. Lukas 16:18)

Keempat, begitu juga bagi perempuan yang belum pernah kawin, janganlah ia kawin dengan laki-laki yang sudah pernah menikah dan telah bercerai dengan isterinya, karena ia akan hidup dalam perzinahan dengan suaminya itu selama hidupnya. (Markus 10:11, Lukas 16:18)

Keempat hal ini lah yang menjadikan bahwa pernikahan itu benar-benar kudus dan laki-laki dan perempuan yang telah bersatu itu harus  menjaga kekudusan itu selama mereka hidup di dunia ini. Jika kekudusan itu dilanggar, hanya oleh satu alasan pernikahan dapat diceraikan manusia yaitu karena zinah si perempuan itu. Tidak ada alasan apa pun yang boleh dijadikan dasar untuk bercerai kecuali zinah.

Paulus juga menekankan mengenai perceraian, bahwa jika bercerai baik suami atau isteri tidak boleh bercerai, dan jika perceraian tidak dapat dihindari karena alasan yang sudah kita sebutkan di atas tadi, baik suami atau isteri tersebut ia harus tetap hidup sendiri atau keduanya berdamai.
1 Korintus 7:10-11
10. Kepada orang-orang yang telah kawin aku--tidak, bukan aku, tetapi Tuhan--perintahkan, supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya.
11. Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya.

Pernikahan itu berlaku sekali seumur hidup, begitu juga dengan perceraian jika itu terjadi hanya berlaku satu kali saja seumur hidup, tidak ada pernikahan setelah perceraian. Jika tidak demikian maukah kita hidup dalam perzinahan? Tentu tidak!!!

Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin." Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja.(Matius 19:10-11)

Apakah itu mengerikan bagi kamu ? Ya, mengerikan bagi mereka yang ingin memuaskan hawa nafsunya dengan cerai kawin lagi, tetapi itu menjadi sangat indah bukan bagi mereka yang setia dan tidak suka berkhianat. Menjadi sangat indah bagi kita yang dapat mengerti perkataan itu, dan semoga kita semua diberi karunia oleh Allah Bapa kita yang di sorga untuk mengerti akan perkataan itu.

Amin.

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.