Jesus is The Way, The Truth, and The Life.

"Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera" (Roma 8:6). "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu" (Matius 6:33). "Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti" (Yesaya 48:18). Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru, mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah (Yesaya 40:31).

Sunday, April 19, 2015
0

Renungan Rohani - Baptis - Save Your Soul

(wajib baca terutama bagi yang mau bolak balik pindah gereja, bagi yang mau bolak balik dibaptis!)
Menurut aku, baptis adalah sakramen atau sesuatu yang sangat sakral dan ini dilakukan sebagai tanda pada saat kita menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat manusia yang telah mengampuni dosa manusia.
Karenanya, sesuatu yang sakral hakekatnya tidak bisa dilakukan dengan sembarangan tanpa mengerti hakekat, maksud dan tujuannya. Baptis bukan semata-mata karena pertobatan, lahir baru saja, tetapi yang paling hakiki adalah sebagai tanda persekutuan penyataan Kasih Allah melalui Anak-Nya yang tunggal yaitu melalui Yesus Kristus di dalam kita. Baptisan Yohanes adalah baptisan pertobatan, dia membaptis dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Dia Yesus Kristus akan membaptis dengan Roh Kudus dan api.
Matius 3:11
 “Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian daripadaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. “

Kalau baptisan Yohanes adalah baptisan pertobatan, mengapa Yesus dibaptis oleh Yohanes? Apakah Yesus harus bertobat juga? Tentu tidak, jadi arti baptisan yang paling hakiki itu adalah bahwa kita mau menerima Yesus Kristus sebagai penyataan Kasih Allah itu didalam hidup kita. Seperti sudah tertulis, Yohanes menolak untuk membaptis Yesus pada saat itu, karena dia merasa dia tidak layak, Yesus lah yang seharusnya membaptis Yohanes. Tetapi akhirnya, Yohanes membaptis Yesus bukan karena pertobatan atau Yesus harus bertobat, tetapi adalah untuk menyatakan Kasih Allah itu nyata di dalam Yesus Kristus, sehingga yang percaya kepada Yesus Kristus tidak akan binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
Matius 3:14-17
Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?"
Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.
Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

Setelah mengerti arti dan hakekat baptis itu, lalu mengapa banyak orang menafsirkan lahir baru itu ditandai dengan baptis selam, dan tidak mengakui baptis percik? Padahal, baptis dengan cara menyelamkan sebahagian atau seluruh tubuh, atau secara percik itu hanyalah sebagai cara membaptis saja, dan tetap menggunakan menggunakan media air. Dan sesungguhnya Yesus menyatakan mengenai lahir baru atau manusia harus dilahirkan
kembali untuk masuk Kerajaan Allah tertulis sebagai berikut :
Yohanes 3:5
Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Kalau hal ini dihubungkan dengan baptisan, mari kita lihat bagaimana Petrus membaptis dengan air dimana Roh Kudus turun terlebih dahulu, dan bagaimana Paulus membaptis dengan Roh dengan menumpangkan tangannya tanpa membaptis dengan air. Kedua Rasul ini melakukan ini semata-mata karena mereka sudah ditetapkan sebagai Rasul Besar untuk menyampaikan dan memberitakan Kebenaran akan Yesus Kristus kepada semua orang sesuai dengan tugas yang diberikan Yesus kepada mereka masing-masing.

Kisah Para Rasul 10 menceritakan Petrus membaptis Kornelius dan keluarganya dan sahabat-sahabatnya, ketika Petrus memberitakan Kebenaran akan Yesus Kristus, di ayat 44 tertulis, “Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang  mendengarkan pemberitaan itu.”  Dan kemudian di ayat 47-48 ;
"Bolehkah orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?"
Lalu ia menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus. Kemudian mereka meminta Petrus, supaya ia tinggal beberapa hari lagi bersama-sama dengan mereka.
Di sini apakah Petrus membaptis mereka dengan menyelamkan mereka? Sepertinya tidak, karena peristiwa ini berada di dalam suatu ruangan di Kaisarea tempat Kornelius, keluarganya dan sahabat-sahabatnya berkumpul. Apakah mereka membaptis mereka dengan memercik? Tidak dituliskan disitu bagaimana cara Petrus membaptis mereka, tapi satu hal yang pasti, Petrus membaptis mereka dengan air setelah mereka dipenuhi oleh Roh Kudus.

Kisah Para Rasul 19:1-12 menceritakan Paulus di Efesus membaptis mereka dengan Roh Kudus karena Paulus tahu mereka telah dibaptis Yohanes dengan air. Di ayat 2 – 6  tertulis ;
Katanya kepada mereka: "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?" Akan tetapi mereka menjawab dia: "Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus."
Lalu kata Paulus kepada mereka: "Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?" Jawab mereka: "Dengan baptisan Yohanes."
Kata Paulus: "Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat, dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus."
Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.
Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.
Di sini apakah Paulus membaptis mereka dengan air? Tentu tidak, Paulus hanya menumpangkan tangannya ke atas mereka, karena Paulus sudah tahu bukan bahwa mereka sudah dibaptis dengan air oleh Yohanes, tetapi mereka belum mengenal apa itu Roh Kudus. Jadi benarlah apa yang dikatakan Yesus mengenai lahir baru atau dilahirkan kembali, orang itu harus dilahirkan kembali dengan air dan Roh. Yohanes membaptis dengan air, tetapi
juga orang yang percaya akan dibaptis oleh Roh yaitu Roh Kudus.
Kisah 1:5
Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.

Bagaimana Paulus bisa membaptis dengan Roh Kudus dengan hanya menumpangkan tangan? Dan bagaimana kita bisa mengetahui dan mendapatkan Roh Kudus itu? Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus, maka Dia akan menyatakannya kepadamu.
Lukas 10:22
Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorangpun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu.

Dahulu, banyak yang menyarankan aku supaya dibaptis selam, “baptis di sini aja supaya bisa terima Roh Kudus dan berbahasa roh, kamu kan dulu dibaptis waktu bayi.. belum ngerti apa-apa.. Yesus aja dibaptis setelah besar... supaya kamu lahir baru..”… bla.. bla.. dan lain sebagainya. Padahal bahasa roh itu adalah salah satu dari karunia Roh (1 Kor 14:1-40). Tetapi rohku mengatakan tidak dan ada yang mengganjal di hatiku yang menentang perkataan itu dan tetap teguh hanya mau dibaptis satu kali saja, walaupun pada saat itu aku tidak mengerti kenapa, apalagi aku pikir dahulu iya juga ya, waktu bayi kan aku belum ngerti apa-apa kok dibaptis, Yesus juga dibaptis sesudah besar. Pertanyaan-pertanyaan seperti itu lah aku pikir akhirnya banyak orang mau dibaptis selam, bahkan ada yang sudah dibaptis di salah satu gereja dan pindah ke gereja yang lain dia harus mau dibaptis kembali di gereja yang baru dimasukinya untuk berjemaat disitu tanpa mengerti hakekat dari baptisan tersebut. Seakan-akan baptisan itu syarat masuk gereja tersebut, padahal sebenarnya baptis itu bukanlah syarat tetapi adalah tanda bahwa orang itu telah menerima Yesus Kristus. Lahir baru bukan karena kita dibaptis selam, tetapi lahir baru ketika Roh Kudus itu turun atas kita sehingga oleh Roh itu kita bisa menanggalkan perbuatan dosa-dosa kita yang sudah kita perbuat yang mengantarkan kita menjadi ciptaan baru (2 Kor 5:17, Gal 6:15). Kecuali memang orang itu sama sekali belum pernah mengenal Yesus dan dia menjadi percaya kepada Yesus barulah orang itu akan dibaptis. Tetapi syukur kepada Allah, Dia mau menyatakan hal ini kepadaku atas ketidakmengertianku tentang baptisan, which is akal budiku dahulu tidak mengerti tetapi rohku dahulu itu menentang dengan kuat tidak mau dibaptis kembali dimanapun itu.

Sekarang, menjawab ketidakmengertian itu, setelah mengerti hakekat baptisan di atas, di sini aku mau nyatakan hakekat baptisan yang sudah tertulis di dalam firman-Nya.
Yesus sebelum naik ke Sorga memang mengatakan harus dibaptis,
Matius 28:18 – 20
Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Bagi kita yang sudah dibaptis, maka kita berada di dalam Dia, yang telah menerima Dia sebagai Juruselamat bahwa kita adalah satu didalam Dia dan Dia didalam kita.
Yohanes 17:20 – 22
Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;
supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:

Efesus 4:5
satu Tuhan, satu iman, satu baptisan,
Dari ayat itulah menjadi pedoman bagi kita bahwa kita sudah dibaptis dalam nama-Nya, dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Dan kita menjadi satu dengan-Nya dan mengenal akan Dia. Tetapi banyak yang berkata, “itu kan kamu waktu bayi belum mengerti apa-apa”. Bukankah nama-Nya mempunyai kuasa?  Perlu aku tegaskan dengan akal budiku dan rohku bahwa nama-Nya itu, mempunyai kuasa, mempunyai kekuatan meskipun waktu bayi aku tidak mengerti dan belum mengenal-Nya secara lahiriah, tetapi aku percaya secara batiniah nama-Nya dan roh-Nya turut bekerja di dalam aku.
Adakah orang – orang memungkiri ada kuasa dan kekuatan dalam nama-Nya? Jawabnya pasti ada, bukankah dari zaman Yesus hidup sudah ada, dan sampai sekarang makin bertambah banyak.
Matius 15:8 – 9
Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.

2 Timotius 3:5
Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Pertanyaannya, apakah kita termasuk kepada orang-orang yang memungkiri kekuatan nama-Nya? Renungkanlah!!!
Memang aku dibaptis dulu masih bayi, belum mengerti apa – apa, baptis percik lagi.. hehehehe… Satu hal yang aku mau katakan di sini, bukan bagaimana cara aku dibaptis, mau percik ataupun selam (di atas sudah aku terangkan mengenai ini), tetapi yang paling penting aku sudah dibaptis dengan air di dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus sesuai dengan kitab suci. Masih bayi, apakah itu diajarkan dari Alkitab? Tentu saja, bagi yang sudah menerima Yesus, maka kita akan menerima janji-Nya kepada kita bahwa kita yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa melainkan akan memperoleh hidup yang kekal dalam kekuatan kuasa kebangkitan-Nya. Untuk siapakah janji itu? Pastinya untuk kita yang sudah menerima janji Yesus itu dan untuk anak – anak kita.
Kisah Para Rasul 2:38 - 39
Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."

Tetapi ada juga yang mengatakan, waktu bayi itu kan penyerahan anak namanya, karena masih kecil belum mengerti apa – apa, Yesus saja waktu kecil diserahkan ke Bait Allah lho….

Di atas sudah jelas bahwa kita yang sudah dibaptis dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, kita akan menerima janji-Nya, dan janji itu berlaku bagi kita dan anak – anak kita. Aku dibaptis ketika aku bayi, aku menerima janji-Nya itu dan ketika sekarang aku mempunyai dua orang anak, mereka dibaptis juga ketika mereka bayi. Artinya, tidak perlu menunggu kedua anakku itu besar baru mereka bisa menerima janji-Nya, meskipun mereka belum mengerti apa – apa tetapi kuasa dalam nama-Nya itu ikut bekerja di dalam hidup mereka, mereka telah menerima janji-Nya ikut dalam kuasa kebangkitan-Nya.
Yesus ketika berumur delapan hari itu disunat menurut aturan hukum taurat, dan ini adalah tata cara hukum taurat yang berlaku, karena Yesus orang Yahudi, maka Ia juga disunat di hari ke delapan dan dikuduskan menurut hukum taurat. (Lukas 2:21-40). Umat Nasrani mengambil hal pengudusan ini sebagai awal manusia menerima baptisan kudus di dalam Kristus sampai sekarang.
Semoga Kasih Karunia dan Damai Sejahtera dari Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menyertai kita semua.
Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.
Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. (2 Timotius 2:7 - 8)

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.