Banyak orang mencari kebahagiaan di dunia ini dengan harta yang melimpah, hidup yang penuh dengan senang - senang, mencari uang sebanyak-banyaknya, mencari kehormatan dan menjadi orang yang terhormat itu menjadi tolak ukur kebahagiaan bagi dirinya sendiri. Namun, benarkah Tuhan berkehendak manusia berbuat demikian, kebahagiaan seperti itukah yang Tuhan sampaikan dan ajarkan kepada umat-Nya?
Mari kita lihat dan perhatikan seluruh Firman-Nya, baik kitab Taurat, Injil, dan kitab para nabi dan rasul-Nya. Tidak ada satu pun Tuhan mengajarkan dengan banyaknya harta yang melimpah, kesuksesan yang besar membuat manusia itu bisa berbahagia. Bahkan Salomo dalam kemegahannya yang diberikan Tuhan, kebahagiaannya pun bukan karena kekayaan dan kehormatan yang ia miliki tetapi karena hikmat yang ia miliki tiada taranya. Bukan kekayaan maka manusia dapat disebut berbahagia, meskipun manusia di dunia ini menganggap dengan kekayaannya ia dapat berbahagia. Manusia seperti ini jelas Tuhan katakan tidak mempunyai pengertian yang akan membawanya kepada kebinasaan. Hal ini jelas tertulis di Mazmur 49:17-21
17. Janganlah takut, apabila seseorang menjadi kaya, apabila kemuliaan keluarganya bertambah,
18. sebab pada waktu matinya semuanya itu tidak akan dibawanya serta, kemuliaannya tidak akan turun mengikuti dia.
19. Sekalipun ia menganggap dirinya berbahagia pada masa hidupnya, sekalipun orang menyanjungnya, karena ia berbuat baik terhadap dirinya sendiri,
20. namun ia akan sampai kepada angkatan nenek moyangnya, yang tidak akan melihat terang untuk seterusnya.
21. Manusia, yang dengan segala kegemilangannya tidak mempunyai pengertian, boleh disamakan dengan hewan yang dibinasakan.
Lalu bagaimanakah manusia mendapat kebahagiaan menurut kehendak Tuhan ?
1. Takut akan Tuhan, dan suka akan segala perintah-Nya
(Mazmur 112:1, Mazmur 128:1, Yesaya 48:18).
(Mazmur 112:1, Mazmur 128:1, Yesaya 48:18).
2. Orang yang hidupnya tidak bercela, hidup menurut firman-Nya
(Mazmur 1:1-3, Mazmur 119:1, Matius 7:21, Yakobus 1:22).
3. Orang yang percaya kepada-Nya
(Mazmur 84:13, Amsal 16:20, Yohanes 3:16).
Dan dalam Injil Lukas 11:28, Yesus mengatakan,
Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya."
Yesus mengatakan siapa yang berbahagia ketika orang banyak menyangka bahwa ibu Yesus lah, Maria yang paling berbahagia, namun Yesus menegaskan bahwa yang berbahagia adalah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya. Inilah arti kebahagiaan sejati sesungguhnya, di luar dari pada itu adalah bukanlah kebahagiaan.
0 comments:
Post a Comment